Jumat, 12 September 2008
kuharap aku bisa pulang kembali kelak
karena aku kini tersesat
mencari dimana jejak langkah kau tinggal
Rumahku.....
kuharap aku bisa pulang kembali kelak
karena entah sanpai kapan aku tersesat
seperti anak kucing yang hilang induknya,haus akan asi induknya
Rumahku......
kuharap aku bisa pulang kembali kelak
rindu aku akan hangat ruangmu yang penuh cinta
kangen aku ingin kembali bersenda gurau
tentang apa yang telah kita lakukan setiap harinya
ingin aku menangis melepas rindu yang entah kapan bisa kutahan
dihangatnya perapianmu
Rumahku.......
ingin sekali aku pulang
pulang kembali ke hatimu.....
dan mati didalamnya
Yang ada
Malam habis dimakan pagi
pagi habis dimakan malam
hujan rintik turun
seperti surga yang menangis
panas kemarau membakar jiwa
bagai neraka yang murka
selalu begitu......
dan selalu begitu yang ada
hanya elegi,elegi,elegi
dan Kau........
Kamis, 11 September 2008
Antara sepi,sedih,dan bahagia
Memandang wajahmu dari segenap jurusan…..
Aku menyaksikan waktu berjalan
Aku melihat waktu melaju
Aku merindui wajahmu….
Sore tadi aku berjalan,menunggu adzan magrib berkumandang
menunggu berbuka puasa
Sepi menjadi kaca,yang kulihat hanya sosokku…
hujan rintik-rintik berjatuhan dari dari langit
basuh jiwa yang sepi…damai..dan hampa
aku inginkan kamu,kamu tetap tak ada
sepi menjadi kaca……
Apa yang bisa dilakukan olehku
Bila setiap kata telah dilawan dengan Ketidakpedulian
Udara penuh rasa curiga.
Tegur sapa tanpa jaminan.
Embun didaun berkilat-kilat.
Suara udara adalah suara kesepian
Dan lalu muncul wajahmu.
Kamu menjadi makna.
Makna menjadi harapan.
Sebenarnya apakah harapanku
Harapan adalah karena aku berharap membelai rambutmu.
Harapan adalah karena aku akan tetap menulis sajak.
Harapan adalah karena aku akan menunggu
Aku tertawa……
Angin menyapu rambutku.
Aku terkenang kepada apa yang telah terjadi.
Dua tahun…Apakah aku bermimpi selama dua tahun
bermimpi…bermimpi memiliki kamu
Tersirat satu tanda tanya besar…..
Apakah aku pernah benar memiliki kamu???????
Tidak. Aku tidak sedih dan kesepian….
Dengan berteman anjing-anjing geladak dan kucing-kucing liar,
Aku bernyanyi menikmati hidup yang kelabu.
Yaaahhhh, mencintai kamu adalah bahagia dan sedih.
Bahagia karena mempunyai kamu di dalam kalbuku,
Dan sedih karena kita sudah terpisah.
Ketegangan menjadi pupuk cinta kita.
Tetapi bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih?
Bahagia karena nafas mengalir dan jantung berdetak.
Sedih karena fikiran diliputi bayang-bayang.
Rindu
agar bisa ku rebahkan kepala
pada bulan di lenganmu
hembuskanlah nafas hidup kedalam sukma
agar dapat kuyakini kehidupan
di gunung kucari kamu
di sini kucari kamu,dimanakah dapat kutemui kamu
untuk luluh di gengamanmu
bisikanlah kemana langkah harus kubawa
agar pasti akan bertemu untuk ku tumpahkan rindu
di lenganmu kutemukan cinta
di matamu memencar makna
rindu ini tak tertahan lagi
untuk menangis di pangkuanmu
Menunggu
Membentanng dari pagi,siang,sore,malam,lalu balik ke pagi lagi
dan seterus nya
tanpa bisa kusentuh
tanpa bisa kulihat
tanpa bisa kudengar
Sesaat hati mejadi pilu,lara kusendiri
namun apa daya ku hanya bisa merindu
tentang mu saat ini
tentang cerita kita waktu lalu..
sampai saat badai besar memisahkan kita
membuat jarak antara kita berdua
hingga tak mungkin lagi sauh ku tambatkan
Ku hanya bisa berbisik
lewat sayup-sayup angin malam
bahwa masih kusimpan cinta ini di tempat ku,menunggu pemiliknya...
Masih bisa
di cakrawala,tersenyum manis,membuat padam rembulan
Masih bisa kulihat senyummu…..
muncul malu perlahan kala fajar,siap menghiasi hariku dengan hangatnya tawa
Masih bisa kulihat senyummu….
hangat menyambutku kala ku pulang,merapikan kerah bajuku,dan bertanya sudah makan?
membuat jiwa yang lelah terhapus damai
Masih bisa kulihat senyummu…..
di gugusan bintang yang dipayungi langit malam
meski pun kini kau tak tersenyum lagi padaku,
tapi masih bisa kulihat senyumu dipalung dalam hatimu
Masih bisa…Masih bisa…semoga masih bisa kau tersenyum padaku
Saat kita bertemu kembali…..